Balai Arkeologi Yogyakarta
menemukan dua kerangka manusia prasejarah di Goa Kidang, Desa Tinapan,
Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Satu kerangka Homo sapiens atau manusia prasejarah yang sudah berpikir maju itu ditemukan utuh beserta kerangka kaki.
Goa
Kidang berada di kawasan karst Pegunungan Kendeng Utara dan berjarak
sekitar 35 kilometer dari kota Blora. Goa itu berupa ceruk gunung karst
sedalam 15 meter dari permukaan tanah bukit karst. Untuk masuk ke dalam
goa tersebut harus menuruni jalan setapak.
Ketua Tim Pola Okupasi Goa Kidang Balai Arkeologi Yogyakarta Indah Asikin Nurani menjelaskan, kerangka Homo sapiens
yang utuh ditemukan pada kedalaman 115 cm. Kerangka itu berada dalam
posisi mirip bayi meringkuk di dalam rahim dengan kedua tangan menjadi
bantalan tengkorak dan kaki terlipat.
Adapun kerangka Homo sapiens
yang lain berada pada kedalaman 155 cm. Namun, tim baru menemukan
bagian kaki saja karena posisinya berada di lapisan tanah di bawah
kerangka Homo sapiens yang utuh.
"Dari hasil penanggalan
radiokarbon, kedua kerangka itu berada di lapisan tanah yang berusia
antara 16.000 tahun hingga 20.000 tahun lalu. Kami memperkirakan Homo sapiens itu hidup pada zaman Plestosen akhir hingga awal Holosen," kata Indah, Sabtu, 28 April 2012 di Blora.
Menurut
Indah, temuan itu menguak studi baru tentang manusia prasejarah yang
sudah mengenal ritual penguburan. Penguburan manusia tersebut menghadap
ke barat atau posisi matahari terbenam, terdapat susunan bongkahan batu
gamping, penaburan remis cangkang kerang, dan remukan batu gamping
merah.
Temuan manusia prasejarah itu juga membuka pengetahuan baru
tentang kecerdasan manusia prasejarah. Manusia Goa Kidang membuat alat
berburu dan meramu dengan teknologi yang lebih maju dibanding temuan
jenis Homo sapiens lain.
"Mereka membuat peralatan dari
bahan cangkang kerang dan tulang binatang yang dibentuk dan diasah
dengan alat batu. Mereka juga membuat mata anak panah yang terbuat dari
tulang," jelas Indah.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan,
Pariwisata, Kebudayaan, Informasi, dan Komunikasi Kabupaten Blora,
Suntoyo, mengemukakan, temuan itu semakin memperkaya khasanah arkeologi
di Blora. Sebelumnya, di Blora banyak ditemukan fosil binatang purba dan
manusia prasejarah Homo soloensis, di Ngandong, Kecamatan Kradenan.
"Tentu
saja kami akan melindungi dan melestarikan situs itu bekerja sama
dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Kami juga menjadikan kawasan
itu sebagai kawasan lindung," kata Suntoyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar