Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kembali menegaskan hanya
mengakui kepengurusan PSSI di bawah kepimpinan Djohar Arifin Husin. FIFA
merujuk kepada hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang memilih Djohar
sebagai ketua umum.
"Pernyataan ini merujuk pada PSSI di bawah kepengurusan yang terpilih di Kongres Juli 2011 (Solo)," ungkap FIFA.
Surat tersebut sekaligus membantah klaim yang dilayangkan PSSI versi KPSI. La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum mengklaim bahwa keputusan dari hasil rapat Exco FIFA pada 30 Maret ditujukan untuk pihaknya.
Dalam rapat tersebut, FIFA memberikan toleransi kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme kompetisi hingga 15 Juni 2012. Jika masalah ini tak kunjung kelar pada waktu yang ditetapkan, FIFA menegaskan akan membawa kasus tersebut ke Komite Darurat FIFA. Jika terjadi demikian, Indonesia bakal mendapatkan sanksi dari FIFA.
La Nyalla protes
Sementara itu, La Nyalla Matalitti yang mengklaim sebagai Ketua Umum PSSI pascakongres yang digelar oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), memprotes keputusan tersebut. Menurutnya, justru kepengurusannya yang berhak menjalankan rekonsiliasi sesuai amanat FIFA.
"Dia coba buktikan kalau memang FIFA mengakui. Harusnya, dalam keputusan exco itu namanya PSSI Djohar disebut. Jadi PSSI Djohar sudah tamat," jelas La Nyalla saat dihubungi wartawan, Selasa, 4 Maret 2012.
La Nyalla mengaku akan bertemu dengan FIFA dan AFC mengenai duduk persoalan sebenarnya yang terjadi di sepak bola nasional. Menurutnya, hasil kongres di Solo mengacu pada kongres yang digelar di Bali dan Ancol.
"Pernyataan ini merujuk pada PSSI di bawah kepengurusan yang terpilih di Kongres Juli 2011 (Solo)," ungkap FIFA.
Surat tersebut sekaligus membantah klaim yang dilayangkan PSSI versi KPSI. La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum mengklaim bahwa keputusan dari hasil rapat Exco FIFA pada 30 Maret ditujukan untuk pihaknya.
Dalam rapat tersebut, FIFA memberikan toleransi kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme kompetisi hingga 15 Juni 2012. Jika masalah ini tak kunjung kelar pada waktu yang ditetapkan, FIFA menegaskan akan membawa kasus tersebut ke Komite Darurat FIFA. Jika terjadi demikian, Indonesia bakal mendapatkan sanksi dari FIFA.
La Nyalla protes
Sementara itu, La Nyalla Matalitti yang mengklaim sebagai Ketua Umum PSSI pascakongres yang digelar oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), memprotes keputusan tersebut. Menurutnya, justru kepengurusannya yang berhak menjalankan rekonsiliasi sesuai amanat FIFA.
"Dia coba buktikan kalau memang FIFA mengakui. Harusnya, dalam keputusan exco itu namanya PSSI Djohar disebut. Jadi PSSI Djohar sudah tamat," jelas La Nyalla saat dihubungi wartawan, Selasa, 4 Maret 2012.
La Nyalla mengaku akan bertemu dengan FIFA dan AFC mengenai duduk persoalan sebenarnya yang terjadi di sepak bola nasional. Menurutnya, hasil kongres di Solo mengacu pada kongres yang digelar di Bali dan Ancol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar