Kondisi terumbu karang di Indonesia cukup memprihatinkan akibat
kerusakan di sejumlah kawasan Indonesia timur dan tengah. Padahal,
sebagian terumbu karang di Indonesia yang mencapai 60.000 kilometer
persegi berada di kedua wilayah itu.
Hal itu terungkap dalam
Workshop Segitiga Terumbu Karang di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 12 April 2012. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional
Bunaken itu diikuti sejumlah pemerhati terumbuh karang dari sejumlah
daerah di Indonesia timur.
Ari Rondonuwu dari Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi, yang melansir data Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), menyebutkan, hanya 30 persen terumbu
karang dalam kondisi baik, 37 persen dalam kondisi sedang, dan 33
persen rusak parah.
Pemantauan terumbu karang dilakukan di 77
daerah yang tersebar dari Sabang hingga Kepulauan Raja Ampat. "Data ini
mencemaskan mengingat posisi Indonesia sebagai pemimpin Coral Triangle
Initiative (CTI) dari enam negara yang memiliki terumbu karang," kata
Ari. Enam negara anggota CTI adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua
Niugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Sekretariat CTI berada di
Manado.
Sebagian besar terumbu karang dunia, sekitar 55 persen,
terdapat di Indonesia, Filipina, dan Kepulauan Pasifik; 30 persen di
Lautan Hindia dan Laut Merah; 14 persen di Karibia; dan 1 persen di
Atlantik Utara.
Meyti Mondong dari Conservation International
Indonesia mengungkapkan, kerusakan terumbu karang dilakukan oleh oknum
warga pesisir yang menangkap ikan menggunakan bom dan potasium. Hal itu
terlihat di banyak daerah di Indonesia timur.
Ia juga menyebut
pesisir dan laut di Raja Ampat menghadapi ancaman dari aktivitas daratan
yang kurang memperhatikan ekosistem laut. Sejumlah pembangunan jalan
lingkar pulau dan pelabuhan tidak cukup menyediakan jalur hijau sebagai
penyangga sedimentasi ke laut.
Menurut Meity, diperlukan solusi
menahan laju kerusakan terumbu karang dengan meningkatkan pengawasan di
laut serta sosialisasi terus-menerus terhadap warga pesisir akan
pentingnya terumbu karang dalam kehidupan manusia.
Fungsi terumbu
karang adalah sebagai tempat tinggal serta tempat berkembang biak dan
mencari makan ribuan jenis ikan, hewan, dan tumbuhan laut. Terumbu
karang juga merupakan pelindung ekosistem pantai karena akan menahan
dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan
kerusakan di sekitarnya.
Diperkirakan setiap terumbu karang yang
sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahun. Sekitar 300 juta orang
di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar