Lampu tubular lamp (TL) dengan jenis warna ultraviolet (UV) ternyata sangat efektif untuk alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan. Lampu TL warna ultraviolet sangat menarik bagi serangga, termasuk hama tanaman, hingga terkecoh dan dijebak.
Demikian
penelitian Nur Rokhimah, mahasiswi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, yang meneliti "Pengaruh Warna Cahaya terhadap
Serangga".
Menurut Nur, penelitiannya terbilang sederhana dan
tidak membutuhkan biaya besar. "Penelitian ini hanya membutuhkan bola
lampu saja. Lebih efektif bila menggunakan lampu TL karena lebih terang.
Bola lampu diletakkan di pembatas sawah atau galengan saat malam hari.
Di bawah lampu tersebut disediakan nampan yang sudah diberi lem lalat.
Malam hari mulai dipasang, pagi hari kita sudah dapat melihat
serangga-serangga dan hama yang kecil-kecil sudah terperangkap di sana,"
kata Nur Rokhimah, Senin, 9 April 2012 kemarin.
Dalam penelitian yang dilakukannya selama sebulan penuh ini, Nur menemukan, warna lampu yang paling efektif untuk menarik serangga untuk datang adalah ultraviolet. "Saya mencoba lima warna lampu yang ada di pasaran, warna merah, kuning, UV, biru, dan putih untuk lampu TL. Sedangkan untuk lampu pijar menggunakan warna merah, kuning, biru, putih, oranye. Daya yang dibutuhkan sebanyak 220 volt dan disambungkan dengan listrik yang ada di rumah sebagai sumber dayanya," lanjutnya.
Nur mengatakan, penelitiannya dilakukan di empat buah sawah. Sawah yang diambil adalah sawah di area Kampus Terpadu UMY dan, sebagai pembandingnya, Nur melakukan penelitiannya di lapangan. "Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa lampu yang dipasang di sawah lebih banyak didapat serangga yang terperangkap dari yang dipasang di lapangan. Serangga yang didapat macam-macam jenisnya, tapi serangga-serangga kecil, seperti wereng dan sebagainya. Perbandingannya hampir satu banding setengah. Di sawah, nampan yang ditimbang memiliki berat serangga sekitar 3 gram, sementara di lapangan hanya setengahnya," kata Nur.
Penelitian ini, menurut Nur, bermula dari fakta bahwa keberhasilan pengendalian hama pada usaha tani sangat menentukan keberhasilan usaha pertanian. Sampai saat ini, cara yang paling efektif untuk membasmi hama adalah dengan menyemprotkan pestisida pada tanaman. Namun, pestisida membawa dampak negatif, yaitu menempelnya racun pada tanaman yang sulit dibersihkan dan membahayakan kesehatan bila termakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar