Untuk
sampai pada kesimpulan itu, Jiang melakukan analisis genetik pada 12 spesies
pemakan daging dan melakukan observasi pada reseptor rasa yang dimiliki.
Sebanyak 12 spesies yang diteliti diantaranya kucing, singa laut, anging laut
berbulu, anjing laut Pasifik, berang-berang Asia, anjing hutan, dua spesies
mirip kucing disebut fossa, dan linsang, serta lumba-lumba.
Peneliti
menemukan bahwa pada spesies di atas, resptor rasa manis tidak berfungsi.
Sebab, gen yang mengendalikan produksi protein fungsional yang membantu
mengecap rasa manis mengalami mutasi.
Sementara
itu, singa laut dan lomba-lumba hidung botol tak hanya kehilangan kemampuan
rasa manis, tetapi sensasi rasa gurih. Lumba-lumba bahkan tak mampu mengecap
rasa pahit.
Jiang,
seperti dikutip situs Livescience, Senin, 12
Maret 2012 mengatakan, "Mereka mungkin tak perlu merasakan untuk
mengidentifikasi makanan. Mereka mungkin menggunakan cara lain untuk
melakukannya."
Kehilangan
kemampuan mengecap rasa manis bisa juga terkait jenis makanan. Daging lebih kaya
protein dan lemak darpada karbohidrat sehingga hewan tak perlu mengembangkan
kemampuan merasakan manis.
Sebab
lain, hewan seperti lumba-lumba biasanya langsung menelan ikan kecil yang
didapatkannya. Dengan proses ini, mereka mengabaikan proses merasakan. Jadi,
untuk apa punya kemampuan mengecap?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar