Kualitas
udara di provinsi utara Chiang Mai, sejak Jumat, 2 Maret 2012 belum membaik
dari kabut yang mengepung provinsi dan beberapa provinsi utara lainnya selama
sepekan terakhir, kata laman Bangkok Post, hari ini. Kabut dari hutan dan pembakaran lahan
pertanian masih menyelimuti kota Chiang Mai dan jarak pandang tidak
membaik.
Tingkat
partikulat tetap lebih tinggi dari standar keselamatan 120 mikrogram per meter
kubik. Ini menempatkan penduduk berisiko penyakit pernapasan.
Stasiun
pemantau kualitas udara di pemerintah pusat Chiang Mai menunjukkan tingkat
kepadatan partikel debu tercatat 174 mikrogram per meter kubik untuk partikel
lebih kecil dari 10 mikron.
Jarak
pandang di Jalan Chotana di pusat kota Chiang Mai tak sampai 300-500
meter karena putaran baru cuaca dingin tekanan tinggi diblokir asap dan kabut
asap dari kenaikan secara alami ke atmosfir.
Chiang Mai
telah diselimuti kabut selama sepekan, menyebabkan penyakit di antara penduduk
setempat. Penyakit pernapasan di antara penduduk tercatat sebesar 40 persen
lebih tinggi dari biasanya.
Otoritas
lingkungan menyalahkan pembakaran tanaman dan kebakaran hutan sebagai penyebab
utama masalah kabut asap di wilayah utara.
Pusat
Operasi Hujan Buatan untuk daerah hulu utara Thailand tidak berhasil dalam
membuat hujan buatan untuk menyirnakan partikel-partikel debu dari udara,
tetapi hujan membuat penerbangan-penerbangan kembali dilanjutkan untuk meningkatkan
kelembaban di udara sampai menjadi cocok untuk membuat hujan.
Banyak
provinsi utara Thailand dilanda kebakaran hutan, hutan musiman dan kebakaran
lahan pertanian, sejak pekan lalu. Kebakaran telah menyebabkan masalah
kabut, menyebabkan kesulitan bagi warga di utara. Pihak berwenang belum
berhasil mengendalikan api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar