Kamis, 31 Oktober 2013

Etika Makan dan Tidur


 A.    Etika Makan
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasalam telah menunjukkan adab makan yang  boleh diikuti dan diteladani karena kita diwajibkan menjaga kesehatan tubuh badan agar sentiasa sehat sebab ia adalah amanah daripada Allah SWT.
Beberapa etika makan yang diajarkan dalam Islam yaitu :
1.      Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu". (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini artinya adalah yang halal.
2.      Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Allah SWT, agar kamu mendapat pahala dari makanmu itu.
3.      Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.

Hikmah Beriman Kepada Allah


 
1.         Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.
2.         Allah maha mulia (al-Kariim), maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran budi.
3.         Allah maha memberi keamanan (al-Mu’miin), maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan keamanan untuk mahkluk lain.
4.         Allah maha menolong (al-Wakiil), maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam tugasnya.
5.         Allah maha kuat/kokoh (al-Matiin), maka jadilah khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.
6.         Allah maha mengumpulkan (al-Jamii’), maka bersiaplah untuk berkumpul di padang mahsyar dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator terbentuknya persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang harmonis.
7.         Allah maha adil (al-’Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah.
8.         Allah maha akhir (al-Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.